Setiap tahun kita memperingati Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh tiap 23 Juli. Namun sayang, kesejahteraan anak di Indonesia sampai saat ini belumlah seimbang atau merata. Salah satunya dapat dilihat dari faktor pendidikan. Dimana kualitas pendidikan satu daerah dengan daerah lain, bisa berbeda sangat jauh.
Menurut, Doktor Ilmu Manajemen, Dg. Maklassa, kualitas pendidikan yang ada di Indonesia dewasa ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN apalagi dengan negara-negara Eropa. Salah satu pemicunya menurut Maklassa adalah kinerja para pendidik yang masih rendah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Di Sulawesi Selatan misalnya, menurutnya pengajar disana belum bisa begitu banyak mencetak siswa yang berprestasi.
Hal kemudian mempengaruhi beberapa hal lainnya seperti : lulusan dari sekolah yang masih belum berkompetensi untuk masuk dunia kerja, peringkat indeks pengembangan manusia (human development index) yang masih sangat rendah serta mutu akademik di bidang IPA, Matematika yang masih rendah, serta penguasaan terhadap iptek masih tertinggal dari negara-negara lain.
Hal ini disampaikan Maklassa dalam disertasinya dengan judul “Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Sarana dan Prasarana Terhadap kinerja Guru dan Kualitas Pendidikan di Provinsi Sulawesi Selatan”. Maklassa dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan merupakan alumni Doktor Ilmu Manajemen UMI yang ke-38.
Masa depan bangsa ditentukan oleh anak-anak di masa yang akan datang. Hal ini harus dianggap sebagai sesuatu yang serius, sehingga kita pun membekali para generasi muda dengan banyak hal yang menignkatkan kualitas dan daya kompetensinya.
Baca juga :
Mengenali Pacar yang Kekanak-Kanakan dan Solusinya
Billy Thompson, Sang Juara NBA yang Menginjil
Sumber : fajar/vina